Selasa, 20 November 2012

Sepekan di Al-Azhar


Nilai hasil tes telah diumumkan. Sebenarnya cukup mengagetkan apabila ternyata saya termasuk yang lulus. Kemarin memang saya menghadapi ujian tersebut dengan serius, tidak main-main. Ketika itu saya hanya memiliki waktu sepekan. Tentu waktu sepekan akan sia-sia jika tidak dimanfaatkan untuk khusyu’ beribadah.  Semua sudah berlalu. Kemudian saya mulai membawa perabot dan buku-buku saya menuju kampus Al Azhar yang ramai itu. Saya dapat berkenalan dengan itu dan ini, sekaligus untuk menimba ilmu dan memperoleh berkah. Kami menyiapkan makanan untuk berbuka dan sahur secara bergantian, demikian juga dalam berjaga malam. Kami biasanya hanya tidur sebentar saja.

Semoga Allah “mematikan” ilmu arudh (ilmu sastra khusus tentang syair) yang saya hampir tidak mengerti sedikitpun tentang berbagai istilahnya. Semuanya serba baru bagi saya. Saya tidak takut dengan ilmu matematika dan ilmu pengetahuan secara umum. Saya hanya khawatir kepada pelajaran nahwu dan sharaf. Benar bahwa saya memang hafal Alfiyah dan mengkaji syarah nahwu dan sharaf Ibnu Aqil, bahkan ayah sendirilah yang membimbing saya. Tetapi kegiatan belajar nahwu dan sharaf ketika itu tidak teratur, tidak sampai memuaskan hati.

Saat-saat genting ujian sudah berlalu dan saya dapat melewatinya dengan sukses. Saya masih ingat bait arudh yang diujikan kepada saya ketika itu. Saya diminta memenggalnya dan menyebutkan apa yang terkandung dalam bait itu, termasuk bahar (pola) apa bait syair itu. Bunyi bait syair tersebut adalah:

Seandainya saya menjadi selain manusia

Saya pilih menjadi bulan

Yang bersinar di malam purnama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Menarik
Lucu
Keren